0 items / $0.00
oleh oleh khas bali online shop

Manfaat Serta Keajaiban Menyantuni Anak Yatim

Manfaat Serta Keajaiban Menyantuni Anak Yatim

Anda idamkan menyantuni anak yatim? Bersedekah atau mengimbuhkan beberapa harta kita kepada orang lain sudah di sarankan dalam Islam dan juga mendapat pahala melimpah. Salah satu bentuk sedekah yang direkomendasikan adalah dengan memberi santunan kepada para yatim piatu.

Kenapa kepada anak yatim? Jawabannya adalah gara-gara mereka sudah tidak miliki ke dua orangtua dan tak sanggup secara material, mereka terlampau memerlukan perlindungan berasal dari orang lain. Oleh gara-gara itu, orang-orang yang sanggup hendaknya mengasihi dan juga mengayomi mereka.

Keberadaan orang tua terlampau kritis bagi tumbuh kembang anak. Terlebih kembali berasal dari segi emosionalnya. Anak yang meraih kasih sayang sempurna berasal dari orang tua yang utuh berpotensi tumbuh dengan kecerdasan emosional yang baik.

Sayangnya, tidak semua anak diberi nikmat merasakan kasih sayang berasal dari orang tua. Mereka disebut yatim waktu bapak mereka meninggal dunia. Saat ibu mereka terhitung pergi meninggalkan mereka selamanya, sebutan yatim piatu menjadi panggilan mereka https://makanberkah.com/ .
Islam terlampau menyadari suasana yatim piatu. Dalam banyak tempat di Al Qur’an dan Sunnah, Allah dan Rasulnya terlampau merekomendasikan untuk menyayangi para anak yatim. Setidaknya terdapat 23 kali anak yatim disebutkan dalam Al Qur’an. Menunjukkan betapa pentingnya memedulikan kelangsungan hidup mereka.

Surga dijanjikan untuk mereka yang bersedia menjadi orang tua asuh bagi para yatim yang malang. Setidaknya hingga sang yatim sanggup hidup mandiri, tumbuh dewasa menjadi manusia seluruhnya yang berbudi dan mapan; tak jauh tidak serupa dengan anak – anak dengan orang tua utuh lainnya.

Ada beberapa fungsi dalam meyantuni anak yatim, layaknya yang dapat di rangkum berasal dari

1. Menyantuni anak yatim untuk harta yang berkah
manfaat menyantuni anak yatim

Sedekah atau donasi yang diberikan kepada anak yatim di panti asuhan tidak dapat membawa dampak harta berkurang. Sebaliknya, sedekah itu dapat terhubung pintu rezeki lain yang sanggup membawa dampak harta makin bertambah. Apalagi, Allah dalam Alquran Surat Saba ayat 39 menyatakan bahwa Dia adalah sebaik-baiknya pemberi rezeki.

2. Hartanya dapat diganti oleh Allah SWT
Allah gantikan harta waktu menyantuni anak yatim

Orang yang menafkahkan hartanya dalam ketaatan, dapat diganti oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Hal ini artinya terhitung terhitung orang-orang yang menafkahkan hartanya untuk para yatim piatu.

“Katakanlah: “Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di pada hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya).” Dan barang apa saja yang anda nafkahkan, maka Allah dapat menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya” (QS. Saba’: 39).

3. Menyantuni Anak Yatim Membuat Kita Termasuk Orang yang Bertaqwa
orang bertaqwa

Orang yang menafkahkan hartanya dalam waktu lapang maupun sempit, maka hal ini sanggup terhitung menafkahkan hartanya untuk para yatim, terhitung orang-orang yang bertakwa.

“Dan bersegeralah anda kepada ampunan berasal dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnyya seluas langit dan bumi yang disajikan untuk orang-orang yang bertaqwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan beberapa hartanya, baik diwaktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menghambat amarahnya dan memaafkan kekeliruan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan” (Q.S. Ali-Imron : 133-134 )

4. Ditempatkan di dekat Rasulullah SAW
Muhammad shallahu ‘alaihi wassalam adalah teladan bagi semua umat muslim. Kehadiran beliau di dunia ini menjadi penyelamat manusia berasal dari gelapnya kesyirikan dan kejahiliyahan. Sifatnya yang begitu karim, perkataannya yang begitu hasan, dan perilakunya yang begitu suci membawa dampak setiap muslim rindu berdekatan dengan beliau, kenal dekat dengan kekasih Allah ta’ala tersebut.

Tentunya tidak semua muslim meraih kedekatan ekslusif dengan Rasul shallallahu ‘alaihissalam di surga kelak. Umatnya yang terlampau acuhkan kepada yatimlah yang meraih golden tiket tersebut. Hal ini menyadari sekali beliau ucapkan melalui lisannya yang mulia,
“Aku dan orang yang mengasuh atau pelihara anak yatim dapat berada di surga begini,” lantas beliau menandakan dengan jari telunjuk dan jari sedang dan juga merenggangkannya sedikit.” (HR Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad berasal dari Sahl bin Sa’d).

Betapa dekatnya telunjuk dan jari tengah. Sebuah kabar gembira yang mestinya disambut dengan antusiasme tinggi oleh umatnya yang beriman kepada risalah beliau. Di manakah kedudukan Nabi di surga kelak? Tentunya beliau meraih tempat tertinggi yang sudah dijanjikan oleh Allah. Jika beliau berada di tempat tertinggi, sudah pasti orang – orang yang terdekatnya pun berada di tempat yang sama tingginya dengan beliau.

Baca Juga :

Wajib Tahu! Inilah Macam – Macam Sedekah Yang Bisa di Tunaikan

Cara Memberi Santunan Kepada Anak Yatim dan Dhuafa

5. Tidak terhitung golongan yang ingkar atas hari pembalasan
Orang-orang yang bersedekah kepada yatim piatu tidak terhitung orang yang mendustakan atau mengingkari adanya hari pembalasan. Dalam surat Al-Mauun, disebutkan bahwa keliru satu orang yang mendutakan hari pembalasan adalah mereka yang menghardik para yatim.

“Tahukah anda (orang) yang mendustakan hari pembalasan? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak merekomendasikan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai berasal dari shalatnya. Orang-orang yang berbuat riya’  dan enggan (menolong dengan) barang berguna.” (QS. Al Maa’uun: 1-7).